SORE YANG DIAM TANPA KATA
Melempar resah dan gundah pada sore yang diam tanpa kata.
Mencari tenang dan lapang pada debur emosi dan hembus rasa,
Mengira antara niat,kemahuan dan penerimaan,
Jasadku penat,
Jiwaku tenat,
Nurani meratap.
Dihadapanku adalah renungan,
Langit biru dan awan yang membicara tentang kemahaluasan,
Dan hijau rimbun daun,kayu dan tanah yang membicara tentang keteguhan,
Dan arus air yang membicara tentang pendirian.
Sementara kerapuhan diriku terus terusan membisikkan tentang kehancuran yang berdebuan.
Lalu ku cerminkan diriku,
Dulu,aku menjadi pengembara masa,
Mencari damai dan bahagia,
Antara bintang-bintang dan langit di dermaga,
Tasik dan pagar besi,
Puncak menghijau dan dingin udaranya,
Tapak sulaiman dan pantai menjauh.
dan mengejar senja merah
dan pemandangan malam neon dan kota dari langit sepi dimana aku adalah diriku sendiri.
Aku ingin kembali,
Kembali mengenal diri ku yang sendiri,
Memburu perjalanan abadi dan kisah kisah yang diingati yang menjadikanku sebahagian diriku yang kini.
Biarkan waktu dan takdir membawa diri ini dan pengertian dalam sebuah perjalanan ini akan abadi sampai akhir nanti.
AZLAN RUMADI
www.azlanrumadi.blogspot.my
19.05.2017
No comments:
Post a Comment